Dalam jamuan makan internasional, meja makan
sudah di set-up alat-alat makannya sesuai dengan menu yang akan disajikan. Pada
umumnya persis, di depan Anda tersedia show plate, sebuah piring besar yang
tidak digunakan untuk makan.
Fungsi dari showplate
hanya sebagai pemanis meja makan, menempatkan napkin dan sebagai alas piring
saji. Tahap pertama, setelah Anda duduk, buka napkin dan letakan di pangkuan
Anda. Gunakan alat makan, baik itu garpu, pisau, dan sendok selalu mulai dari
sisi paling luar atau yang paling jauh dari piring. Ambil berpasangan kiri dan
kanan, kecuali pisau, garpu atau sendok dessert yang letaknya di atas piring
main course.
Sumber: “Table Manner” from Google.
Berikut akan dijelaskan mengenai etiket dalam menyantap hidangan yang tersedia di meja, yaitu sebagai berikut:
A. Roti/Bread
Sebelum hidangan
pembuka disajikan, pada B & B plate (piring roti dan mentega) sudah
disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll atau brioche. Di dalam
penghidangan roti ini biasanya tidak perlu adanya isyarat apakah sudah selesai
makan atau belum.
Meskipun sudah selesai
makan roti, piring roti tersebut tidak boleh diangkat sampai tamu selesai makan
hidangan utamanya. Sebaliknya meskipun roti tersebut masih utuh akan tetap
diangkat sesudah tamu menyantap hidangan utamanya. Roti juga sebagai hidangan
penyelang waktu, sambil menunggu hidangan yang sedang disiapkan di pantry serta
untuk menyelingi soup.
Adapun tata cara makan
roti adalah sebagai berikut.
·Ambil sebungkus
mentega yang sudah terletak di atas butter dish atau B & B Plate, buka
bungkusnya dan letakkan lagi di atas piring roti di sebelah kiri Anda.
·Roti bulat yang ada di
piring roti, Anda ambil dengan tangan kanan, sobek dengan ukuran satu suapan
dengan menggunakan tangan kiri, bagian yang masih besar di tangan kanan Anda
letakkan lagi di piring roti.
·Tangan kanan Anda
memegang butter knife untuk memotong dan mengoles mentega dari atas piring,
setelah mentega dioleskan masukkan roti ke mulut dengan menggunakan tangan
kiri.
·Roti dipotong saat hendak
makan saja.
·Tidak etis jika roti
dipotong-potong dan dioles mentega satu per satu kemudian baru dimakan.
B. Appetizer (hidangan pembuka)
Adapun hidangan yang termasuk ke dalam appetizer terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.
Cold Appetizer (hidangan pembuka dingin, seperti salad dan
sandwich)
Cara makan: dengan
menggunakan pisau di tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Perhatikan
bentuknya, pisau dan garpu untuk salad ukurannya lebih kecil dibandingkan
cutelery untuk untuk hidangan utama.
Sumber:”Cold
Appetizer” from Google.
Sumber:”Cold Appetizer” from Google
2.
Hot Appetizer (hidangan pembuka panas, seperti aneka jenis
soup)
Soup dapat disajikan
dingin dan panas, ada yang kental dan ada yang encer. Ala Eropa soup disajikan
sebagai hidangan kedua sesudah hidangan pembuka. Hal ini terjadi bila hidangan
pembuka yang dihidangkan adalah hidangan pembuka dingin.
Sumber:”Hot Appetizer”
from Google.
Namun, apabila
hidangan pembukanya panas, maka soup yang disajikan pertama kali. Adapun tata
cara makan soup adalah sebagai berikut:
• Sikap duduk pada waktu makan soup tegak tidak perlu tunduk, bukan mulut yang menghampiri soup namun souplah yang harus dibawa ke mulut.
• Cara memegang sendok soup seperti memegang bolpoint.
• Cara menyendok soup adalah arah keluar bukan ke arah dalam untuk menghindari percikan soup agar baju tidak kotor.
• Cara makan soup adalah dengan memasukkan sendok soup ke mulut dari arah samping kiri sendok bukan dari arah sendok makan.
• Hiruplah soup tadi sepelan mungkin jangan menghirup keras-keras sehingga menimbulkan bunyi.
• Jika soup masih panas tunggu sebentar, atau aduk perlahan-lahan sehingga berkurang panasnya, kemudian baru dapat disendok, jangan meniup-niup soup tersebut, tidak etis.
• Jangan mengangkat mangkuk soup untuk menghirup soup sampai habis, Anda cukup memiringkan mangkuk soupnya ke arah luar. Mangkuk soup dapat Anda angkat bila mangkuk soup-nya bertangkai dan soupnya encer tidak ada isinya.
• Jika sudah selesai, letakkan sendok soup di atas alas piring, di bawah sejajar dengan tepi meja makan dengan posisi tangkai di sebelah kanan dengan keadaan terlentang.
C. Main Course (hidangan utama)
Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, seafood maupun telur, baik dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan bersama olahan sayuran dan kentang sebagai pendamping menu utama (garnish). Cara makan:
Sumber:”Main Course” from Google.
·
Ala Amerika Makanan dipotong-potong
dulu kemudian letakkan pisau di sisi kanan piring, kemudian garpu dipindahkan
ke tangan kanan untuk menyuap makanan.
Sumber: http://www.executive-impressions.com/blog/four-table-manners-to-impress-during-a-business-lunch-2
·
Ala Eropa Pisau selalu di tangan kanan
untuk memotong dan menikmati hidangan sedangkan garpu menggunakan tangan kiri. Peganglah_pisau
dan garpu seluwes mungkin, usahakan posisi jari telunjuk tepat di atas punggung
garpu atau pisau, ini memudahkan Anda saat memotong makanan dan agar kelihatan
tidak kaku. Anda boleh menggunakan satu di antaranya yang lebih mudah.
Sumber: http://www.dailyedge.ie/table-manners-refresher-1534601-Jun2014/
D. Dessert (hidangan penutup)
Cara menyantap dessert/hidangan penutup ini menggunakan
sendok kecil, garpu kecil atau pisau kecil yang diletakkan pada bagian atas
piring main course. Adapun hidangan yang biasa disajikan untuk hidangan penutup
adalah sebagai berikut:
1. Puding
Cara memakan puding
adalah sebagaisberikut Pegang tea spoon seperti Anda memegang pensil, kemudian
potong puding dengan sendok tersebut seukuran mulut Anda, kemudian masukkan ke
mulut Anda dari arah depan.
Sumber:”Puding
Dessert” from Google.
2.
Buah
Cara memakan buah
adalah sebagai berikut.
·
Gunakan pisau kecil di
tangan kanan dan garpu di tangan kiri untuk memotong buah menjadi irisan-irisan
kecil, seperti pisang atau apel.
·
Jika kira-kira makan
jeruk tidak habis satu buah, sebaiknya tidak usah makan jeruk, tetapi jika
sekiranya habis, ambillah jeruk, kemudian kupas dan letakkan kulitnya di piring
tatakan, dan jeruk harus dimakan buahnya tidak airnya saja, kecuali bijinya
dapat dibuang dengan menggunakan bantuan serbet/napkin.
Sumber:”Fruit Dessert” from Google.
E. Minuman
Untuk minuman yang
disajikan dengan sendok pengaduk, saat Anda mengaduk minuman, sendok tidak
boleh membentur dasar maupun dinding cangkir sehingga mengeluarkan bunyi.
Sedangkan minuman yang disajikan dengan gelas berkaki, pegang dengan posisi
jari kelingking, jari manis dan tengah berada di kaki gelas, sedangkan ibu jari
dan jari telunjuk menahan keseimbangan pada badan gelas.
Ketika waiter/s
menawarkan tambahan minuman, dan Anda tidak menghendaki tambahan minuman, cara
menolaknya Anda cukup menyentuh bibir gelas dengan jari telunjuk dan ucapkan
terima kasih. Jaga jangan sampai ada noda lipstick menempel dt bibir gelas atau
di ujung sedotan.
Berikut jenis-jenis minuman yang biasa disajikan dalam jamuan makan, yaitu sebagaiberikut.
1.
Kopi
Pada umumnya kopi
disajikan dengan gula secara terpisah, bisa dengan gula coklat, gula kristal,
atau gula putih. Dapat pula disajikan dengan susu panas atau cream, tujuannya
adalah agar kepekatan kopi berkurang, gizi bertambah. Dan rasa tambah nikmat.
Sumber:”Ceffee” from
Google.
2.
Teh
Dapat menggunakan teh celup atau daun teh yang masak dengan air mendidih. Disajikan dalam cangkir yang diberi alas, tamu-tamu dapat membuat seduhan sendiri sesuaidengan kekentalan yang diinginkan.
Dapat menggunakan teh celup atau daun teh yang masak dengan air mendidih. Disajikan dalam cangkir yang diberi alas, tamu-tamu dapat membuat seduhan sendiri sesuaidengan kekentalan yang diinginkan.
Teh juga bisa disajikan dengan lemon/jeruk nipis, milk, atau
cream untuk mengurangi kepekatan, menambah gizi, dan menambah kenikmatan.
Sumber:”Tea” from
Google.
Adapun
tata cara minum kopi dan teh panas adalah sebagai berikut.
·
Minuman kopi disajikan
dalam cangkir yang sudah disiapkan oleh pramusaji/pelayan. Jika Anda ingin
minum kopi atau teh, maka pelayan akan menuangkan teh atau kopi ke cangkir Anda
dari sebelah kanan.
·
Bubuhkan gula
secukupnya pada minuman.
·
Jika gula dan susu
jauh dari jangkauan, Anda tidak perlu bangkit dari tempat duduk, minta
tolonglah kepada tamu di sebelah Anda dengan sopan dan ramah, sehingga tamu
tersebut berkenan mengambilkannya.
·
Aduklah teh/kopi
perlahan-lahan, jangan sampai menimbulkan suara.
·
Ketika minum,
cangkirnya saja yang Anda angkat, alas cangkirnya tidak usah.
·
Jangan menuangkan
kopi/teh ke alasnya/tatakan kemudian meminumnya.
·
Jika petugas mau
menambah minuman, geserlah cangkir ke arah pramusaji, Anda tidak perlu
mengangkatnya dari meja dan jangan lupa mengucapkan terima kasih.
·
Bila cangkirnya
kotor/retak panggillah pramusaji dengan cara mengangkat tangan.
Daftar
Pustaka.